Ciroke merupakan salah satu dusun yang secara administrative masuk ke Desa Cidadap Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka. Posisinya berada di pinggir Danau Purba Cikijing/Sawahlega/Sawahtegal.
|
Lokasi Embung jaman dulu
|
Mayoritas penduduknya adalah bertani dengan pesawahan tadah hujan, jadi jika musim kemarau maka banyak pesawahan berubah jadi tegalan atau kalaupun mau bercocok tanam pada musim kemarau, penduduknya terpaksa harus menyedot air dengan menggunakan mesin pompa dari Sungai Cilutung di daerah Jatipamor yang posisinya di seberang pesawahan berjarak 1,8 km.
|
Jarak pengambilan air dari Sungai Cilutung
|
Masa penjajahan, pemerintahan Hindia Belanda ternyata mereka juga banyak membangun infrastruktur di wilayah kita, bahkan mereka mempetakannya secara detail tentang kondisi alam di sekitar kita. Di Ciroke berdasarkan peta Belanda tahun 1925 di sana tergambar jelas bahwa tahun itu ada sebuah Embung (kolam penampung air untuk pengairan) yang besar dengan luas kurang lebih 4,5 hektar di area pesawahan pinggir pemakaman.
|
Peta Belanda 1925, Bukti adanya Embung
|
|
Peta 1944; bukti Embung sudah tidak ada
|
Ini menandakan bahwa di Ciroke itu dari dulu membutuhkan sumber pengairan untuk pertanian. Namun sayang entah karena apa di peta tahun 1944 embung tersebut sudah tidak ada, dan yang tersisa hanya tinggal saluran airnya saja, sedangkan embung sudah berubah menjadi area pesawahan.
|
Pengaturan saluran air, salah satunya dari Embung
|
|
Saluran pengairan Sumur PUPR |
Sekarang di area tersebut juga sudah tersedia saluran pengairan dari Sumur Bor PUPR, namun menurut pendudukan setempat, apabila sumur bor dihidupkan untuk pengairan pertanian, maka dampaknya sumur pompa air yang diperumahan penduduk jadi kering, akhirnya jarang digunakan dan sebagian penduduk kembali lagi menyedot air dari sungai Cilutung dan sebagian membiarkan sawahnya jadi tegalan sampai musim hujan datang. hr